Instruksi Blok Logika pada PLC

Instruksi Blok Logika pada PLC: Panduan Pengendalian Bit yang Efektif

Pendahuluan

Orang-orang menggunakan instruksi-instruksi blok logika pada PLC untuk menyatakan hubungan antara blok-blok logika. Sebagai contoh, instruksi AND LD pada PLC digunakan untuk menghubungkan secara logika kondisi eksekusi yang dihasilkan oleh dua blok logika, begitu juga dengan instruksi OR LD yang digunakan untuk menghubungkan secara logika kondisi eksekusi dari dua blok logika. Pemahaman tentang instruksi blok logika pada PLC menjadi kunci dalam mengoptimalkan sistem otomatisasi industri.

Jenis-jenis Instruksi Logika

Berikut adalah beberapa instruksi blok logika yang umum digunakan:

  1. AND LOAD (AND LD)

    Berikut contoh penggunaan blok logika AND LD yang terdiri atas dua blok logika, yang akan menghasilkan kondisi ON jika blok logika kiri dalam kondisi ON (salah satu dari 0.00 atau 0.01 yang ON) dan blok logika kanan juga dalam keadaan ON (0.02 dalam kondisi ON atau 0.03 dalam kondisi OFF).

    Instruksi-instruksi Blok LogikaGambar contoh penggunaan blok logika AND LD

    Tabel kode Mnemonik Instruksi Blok Logika AND LD

    Instruksi-instruksi Blok Logika
  2. OR LOAD (OR LD)

    Instruksi ini berfungsi untuk meng-OR-logik-kan dua blok logika. Berikut ini contoh penggunaan blok logika OR LD yang terdiri atas dua blok logika. Kondisi eksekusi ON akan dihasilkan jika blok logik atas atau blok logika bawah dalam kondisi ON. Artinya, 0.00 dan kondisi ON dan 0.01 dalam kondisi OFF atau 0.02 dan 0.03 dalam kondisi ON).

    Instruksi-instruksi Blok LogikaGambar contoh penggunaan blok logika OR LD

    Tabel kode Mnemonik Instruksi Blok Logika OR LD

    Instruksi-instruksi Blok Logika
  3. Logika Kompleks

    Untuk membuat kode mnemonik diagram tangga yang kompleks, kita dapat membagi diagram tersebut menjadi blok-blok logika yang besar dan kemudian membagi blok besar tersebut menjadi blok-blok logika yang lebih kecil. Proses ini berulang hingga tidak perlu lagi pembagian menjadi blok yang lebih kecil. Tulis setiap blok logika secara terpisah, mulai dari yang paling kecil, dan kemudian gabungkan satu per satu hingga membentuk diagram tangga yang lengkap. Instruksi blok logika AND LD dan OR LD hanya digunakan untuk menggabungkan dua blok logika saja, baik itu hasil penggabungan sebelumnya maupun kondisi tunggal.

    Di sini, kita memiliki contoh diagram tangga yang kompleks yang terbagi menjadi dua blok besar, yaitu blok A dan B. Kemudian Blok A terbagi lagi menjadi dua blok yang lebih kecil, yaitu blok A1 dan A2. Sementara itu, blok B terbagi menjadi dua blok yang lebih kecil, yaitu blok B1 dan B2. Langkah selanjutnya adalah menulis blok logika yang lebih kecil terlebih dahulu. Kita mulai dengan menuliskan blok A1 (alamat 00000 dan 00001) dan blok A2 (alamat 00002 dan 00003), kemudian menggabungkannya menggunakan instruksi blok logika OR LD (alamat 00004). Selanjutnya, blok B1 tuliskan (alamat 00005 dan 00006), lalu ikuti blok B2 (alamat 00007 dan 00008), dan gabungkan menggunakan instruksi blok logika OR LD (alamat 00009). Hasilnya adalah blok A dan blok B, yang kemudian juga gabungkan menggunakan instruksi blok logika AND LD (alamat 00010).

    Instruksi-instruksi Blok LogikaGambar contoh diagram tangga yang kompleks

    Tabel kode Mnemonik Instruksi Blok Logika Kompleks

    Instruksi-instruksi Blok Logika
  4. Intruksi Kendali Bit (DIFU & DIFD)

    Instruksi-instruksi dasar, yaitu DIFFERENTIATE UP (DIFU) dan DIFFERENTIATE DOWN (DIFD), memungkinkan pengontrolan status bit secara individual. Anda dapat menuliskan instruksi tersebut di sisi paling kanan diagram tangga dan membutuhkan alamat bit sebagai operannya. Instruksi-instruksi ini selain untuk menghasilkan bit keluaran ON atau OFF dalam area IR (ke perangkat eksternal), tetapi juga untuk mengontrol bit-bit lainnya.

    Orang-orang sering menggunakan kedua instruksi ini secara luas dalam pemrograman PLC. Instruksi-instruksi ini termasuk dalam kategori ladder instructions, dengan subkategori bit control instructions. Anda dapat melihat penjelasan mengenai instruksi DIFU dan DIFD pada gambar berikut:

    Instruksi-instruksi Blok LogikaGambar Prinsip Kerja Instruksi Kendali Bit DIFU dan DIFD

    Sebagaimana terlihat pada gambar di atas, baik instruksi DIFU maupun instruksi DIFD hanya menghasilkan output ON (perhatikan warna hitam pada gambar) satu kali dan hanya dalam waktu yang singkat. Kita akan menyebutnya dengan istilah “one scan only”. Perbedaan antara instruksi DIFU dan DIFD terletak pada kondisi saat output ON terjadi. Instruksi DIFU akan menghasilkan output ON secara singkat ketika input baru saja mengalami perubahan dari OFF ke ON. Sedangkan pada instruksi DIFD, akan ON (dalam waktu singkat saja) saat input baru saja mengalami perubahan dari ON ke OFF.

    Instruksi-instruksi Blok LogikaGambar Contoh Penggunaan Instruksi Kendali Bit DIFFERENTIATE UP (DIFU)

    Tabel kode Mnemonik Instruksi Kendali Bit DIFFERENTIATE UP (DIFU)

    Instruksi-instruksi Blok Logika
    Instruksi-instruksi Blok LogikaGambar Contoh Penggunaan Instruksi Kendali Bit DIFFERENTIATE DOWN (DIFD)

    Tabel kode Mnemonik Instruksi Kendali Bit DIFFERENTIATE DOWN (DIFD)

    Instruksi-instruksi Blok Logika
  5. Instruksi OUTPUT (OUT) dan OUTPUT NOT (OUT NOT)

    Instruksi ini berfungsi untuk mengontrol operan yang berkaitan dengan kondisieksekusi (apakah ON atau OFF). Dengan menggunakan instruksi OUT, maka bit operanakan menjadi ON jika kondisi eksekusinya juga ON, sedangkan OUT NOT akan menyebabkan bit operan menjadi ON jika kondisi eksekusinya OFF. Berikut ini simbol tangga dan area data operan dari instruksi OUT dan OUT NOT, kemudian berikut juga contoh implementasi kedua instruksi tersebut.

    Gambar Simbol Tangga Dan Area Data Operan Instruksi OUT dan OUT NOT
    Gambar Contoh Penggunaan Instruksi OUT dan OUT NOT

    Tabel kode Mnemonik Instruksi OUT dan OUT NOT

  6. Instruksi TIMER (TIM)

    Instruksi TIM berfungsi sebagai timer ON-delay dalam rangkaian relai. Gambar di bawah ini menunjukkan simbol tangga dan area data operan dari instruksi TIM. Instruksi TIM memerlukan angka timer (N) dan nilai set (SV) yang dapat berupa angka antara 0000 hingga 9999 (yang setara dengan rentang 000,0 hingga 999,9 detik).

    Gambar Simbol Tangga Dan Area Data Operan Dari Instruksi TIMER (TIM)
    Gambar Contoh Penggunaan Instruksi TIMER (TIM)

    Tabel kode Mnemonik Instruksi TIMER (TIM)

  7. Instruksi COUNTER (CNT)

    Di sini kita menggunakan CNT sebagai counter penurunan yang kita atur sebelumnya. Setiap kali sinyal berubah dari OFF ke ON, counter akan mengurangi satu hitungan. Untuk mengatur Counter ini kita perlu memasukkan input hitung, input reset, angka counter, dan nilai set (SV). Nilai set ini dapat berupa angka antara 0000 hingga 9999. Gambar di bawah ini menunjukkan simbol tangga dan area data operan dari instruksi CNT. Berikut adalah contoh penggunaan instruksi CNT.

    Gambar Simbol Tangga Dan Area Data Operan Dari Instruksi COUNTER (CNT)
    Gambar Contoh Penggunaan Instruksi COUNTER (CNT)

    Tabel kode Mnemonik Instruksi COUNTER (CNT)

  8. Instruksi END

    Kita harus menuliskan atau menggambarkan instruksi END sebagai instruksi terakhir dalam diagram tangga. CPU pada PLC akan mengeksekusi semua instruksi dalam program mulai dari awal (baris pertama) hingga mencapai instruksi END yang pertama. Setelah itu, CPU akan kembali mengeksekusi instruksi dalam program dari awal (berarti CPU akan mengabaikan instruksi yang berada di bawah instruksi END). Instruksi END tidak membutuhkan operan dan tidak boleh memiliki kondisi awal seperti halnya instruksi-instruksi lainnya.

    Instruksi END pada kode mnemonik menunjukkan kode fungsinya, dan kita harus mengakhiri diagram tangga atau program PLC dengan instruksi tersebut agar program dapat berjalan. Berikut ini contoh penggunaan instruksi END.

    Gambar Contoh Penggunaan Instruksi END

    Tabel kode Mnemonik Instruksi END

 

Baca juga artikel sebelumnya tentang :

  1. Mengenal PLC dan CX-Programmer
  2. Bagaimana Memulai dengan CX-Programmer?

Add a Comment

Follow by Email
Pinterest
fb-share-icon
LinkedIn
Share
WhatsApp