Jaringan Wifi Mode Infrastruktur Menggunakan Access Point
TUJUAN PERCOBAAN
Setelah praktikum ini selesai, mahasiswa akan memiliki kemampuan yang solid dan praktis. Mereka akan dapat menciptakan jaringan Wifi dengan mode infrastruktur melalui penggunaan Acces Point. Dalam upaya ini, mahasiswa akan aktif dalam merancang konfigurasi Acces Point pada Wifi Network, yang meliputi pemilihan antara penggunaan IP Address tetap (fixed) atau menonaktifkan DHCP, serta pilihan antara IP address otomatis atau mengaktifkan layanan DHCP. Praktikum ini juga akan memungkinkan mereka untuk menguji performa jaringan Wifi yang telah dibuat melalui alat Ping Utility, berbagi folder melalui Folder Share, dan bahkan berlatih dalam mengatur koneksi berbagi internet melalui Internet Connection Sharing. Tidak hanya itu, mahasiswa akan menguji jarak jangkauan sinyal Wifi sesuai dengan tipe Acces Point yang diterapkan, menghasilkan pemahaman yang kuat mengenai karakteristik dan batasan jaringan nirkabel. Dengan menjembatani teori dan aplikasi praktis, praktikum ini memberikan bekal bagi mahasiswa untuk menghadapi tantangan nyata dalam mengelola dan mengoptimalkan jaringan Wifi.
LANDASAN TEORI
Pada jaringan Wifi mode infrastruktur (Server Based), pengguna komputer (user/client) saling berkomunikasi melalui SSID (Service Set Indentifier) yang dipancarkan oleh peralatan yang bernama Acess Point.

Pada mode ini, Access Point menjadi perangkat sentral koneksi dari pengguna (user/client) yang ingin berkomunikasi dengan komputer lain, komputer server, printer ataupun ke ISP (Internet Service Provider). Fungsinya menyerupai peralatan HUB atau Switch pada jaringan kabel yang memungkinkan banyak client terhubung ke jaringan.
Pemasangan peralatan Acces Point pada ruangan luar (outdoor) mengikuti kaidah Line Of Side, dimana jarak pandang antara Acces Point (Transmitter) dan Penerima (Receiver) masih dapat terlihat meskipun, ada halangan pada pancaran sinyal wifi. Untuk lebih jelasnya dapat Anda lihat pada gambar 12.2 berikut ini.

PERALATAN DAN BAHAN

GAMBAR PERCOBAAN :
-
Bacalah terlebih dahulu manual book atau melalui CD Driver spesifikasi Acces Point (AP) yang akan Anda gunakan untuk mengetahui data-data default factory dari AP tersebut seperti IP address, SSID, User Name, Password serta data-data lainnya. Tabel 12.1. berikut ini merupakan data default factory dari Acces Point yang akan Anda gunakan pada percobaan.
Tabel 12.1 Data Default Factory Acces Point
-
Hubungkan Acces Point dengan komputer atau Laptop melalui LAN Port menggunakan kabel UTP seperti pada gambar 12.3 berikut ini.
Gambar 12.3. Konfigurasi Acces Point melalui PC
-
Lakukan konfigurasi parameter-parameter pada Acces Point berdasarkan tabel kelompok pratikum berikut ini.
Tabel 12.2 Konfigurasi Acces Point Kelompok Pratikum
-
Setelah konfigurasi Acces Point selesai, Reboot Acces Point dan tunggu sampai proses booting selesai. Amati data status pada AP dengan terlebih dahulu menyesuaikan IP address komputer dengan IP address port LAN AP hasil konfigurasi.
-
Lepaskan hubungan kabel UTP antara komputer dan Acces Point, kemudian tentukan IP address dan Default Gateway pada masing-masing komputer atau Laptop yang akan kita gunakan sebagai user/client. Default Gateway pada masing-masing komputer client sama dengan IP Address dari Acces Point.
-
Periksa apakah SSID yang dipancarkan oleh Acces Point telah muncul pada jaringan Wifi. Jika sudah klik kanan dan pilih connect, kemudian isikan data autentifikasi (password) sesuai kelompok masing-masing.
-
Lakukan pengujian jaringan Wifi seperti pada gambar 12.3 menggunakan Ping Utility , Folder Sharing dan Internet Connection Sharing serta amati dan rekam (capture) hasilnya menggunakan software Snipping Tool, Print Screen atau lainnya.
-
Setelah jaringan terhubung , lakukan pengujian untuk jarak jangkauan Acces Point dengan cara menjauhkan komputer user/client sejauh mungkin sampai koneksinya terputus (not connected).
-
Setelah pengujian tersebut berhasil, ulangi pengujian pada jaringan yang sama dengan DHCP pada Acces Point Enable dan IP Address komputer user/client automatically. Batasi DHCP Acces Point untuk 3 user/client.
-
Buatlah analisa dan kesimpulan dari percobaan yang anda lakukan.
HASIL PERCOBAAN
- Percobaan pada Linksys (Model WAP 54G) dengan setup automatic configure – DHCP
- Percobaan pada Linksys (Model WAP 54G) dengan setup statis
ANALISA
Pada setup menggunakan automatic configure – DHCP maka Access Point memberikan alamat IP pada masing-masing Host secara otomatis.
Pada setup menggunakan statis maka Access Point alamat IP harus diatur pada masing-masing Host.
Konfigurasi dasar wireless LAN model infrastruktur dapat kita analisa. Selanjutnya, untuk melakukan komunikasi antara 2 buah komputer atau lebih dalam mode Infrastruktur, semua komputer yang akan dihubungkan dengan jaringan wireless harus memiliki wireless adapter atau fasilitas Wi-Fi untuk Laptop serta Access Point. Setelah itu, sebelum kita membuat konfigurasi dasar WLAN dengan mode infrastruktur, langkah selanjutnya adalah melakukan tahap-tahap berikut, di mana termasuk konfigurasi access point dan konfigurasi client.
Access point
Jaringan WLAN yang bekerja pada mode ad-hoc hanya dibatasi untuk hubungan antar tiga komputer. Untuk menghubungkan banyak komputer, jaringan WLAN harus dijalankan menggunakan mode infrastruktur. Untuk menyusun jaringan WLAN yang bekerja pada mode infrastruktur memerlukan peralatan tambahan berupa wireless access point (WAP) atau secara singkat bernama access point. Access point berlaku seperti hub atau switch pada jaringan kabel, sehingga access point akan menjadi pusat dari jaringan WLAN.
Access point pada jaringan WLAN dapat berupa dedicated access point dan PC access point. Arti dari dedicated access point adalah access point yang dibuat oleh pabrik, sedangkan PC access point adalah komputer yang difungsikan sebagai access point setelah dilengkapi dengan perangkat lunak tertentu. Dedicated access point biasanya sudah dilengkapi dengan banyak fasilitas dan kemampuan untuk melakukan konfigurasi jaringan WLAN yang terhubung pada access point tersebut.
Jaringan wireless infrastruktur memiliki beberapa kekurangan yaitu:
- Perlu meluangkan waktu dan kerja lebih untuk melakukan setup jaringan.
- Transfer rate menjadi hampir setengahnya dari rate pada Ad-Hoc karena membutuhkan waktu untuk mengirim sinyal dari dan ke access point.
- Mengeluarkan biaya tambahan untuk sebuah access point.
Jika kita membandingkan dengan modus ad hoc mode infrastruktur menggunakan access point yang berfungsi untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Access point men-transmisi-kan data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah. Sedangkan pada mode ad-hoc tidak membutuhkan access point untuk host dapat saling berinteraksi. Pada mode infrastruktur, kita dapat mengakses jaringan kabel dan berbagi printer. Namun, pada mode ad-hoc, penggunaan jaringan kabel tidak memungkinkan. Daerah jangkauan pada mode infrastruktur lebih jauh sedangkan pada mode ad-hoc terbatas pada jarak antara kedua komputer tersebut.
KESIMPULAN
-
Pertama, wireless router berperan sebagai acces point yang meneruskan IP Local kita. Di sisi lain, Router memiliki fungsi untuk mengalihkan IP local kita menjadi IP sesuai dengan preferensi kita.
-
Kedua, Access Point dalam jaringan komputer adalah sebuah jalur akses nirkabel (Wireless Access Point atau AP). Perangkat ini berfungsi sebagai komunikasi nirkabel yang memungkinkan perangkat lain terhubung ke jaringan nirkabel melalui WiFi, Bluetooth, atau standar terkait. Wireless router berperan sebagai acces point yang meneruskan IP Local kita. Di sisi lain, Router memiliki fungsi untuk mengalihkan IP local kita menjadi IP sesuai dengan preferensi kita.
-
Ketiga, Access Point memiliki peran sebagai Hub/Switch yang menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan nirkabel. Dalam Access Point inilah data/internet dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio. Kekuatan sinyal (dBm atau mW) sangat berpengaruh terhadap area cakupan jaringan, semakin besar kekuatan sinyal, semakin luas jangkauannya.