Konfigurasi 4 Router Dalam Jaringan

TUJUAN PERCOBAAN

Usai menjalani praktikum menarik ini, diharapkan mahasiswa akan memiliki kemampuan untuk mengatur konfigurasi 4 Router menggunakan software Cisco Packet Tracer melalui pendekatan Static dan RIP (Dinamis). Selain itu, mereka akan mampu menentukan IP Address, Subnet Mask, serta Gateway untuk tiap PC yang terkoneksi dalam jaringan. Tak hanya sampai di situ, mereka akan melangkah lebih jauh dengan melakukan simulasi uji jaringan menggunakan Packet Tracer, menggabungkan alat-alat seperti Ping Utility dan PDU (Packet Data Unit). Dengan keterampilan yang dihasilkan dari kombinasi pengaturan konkret dan pemahaman teoritis, mahasiswa akan mampu menghadapi permasalahan jaringan dengan lebih percaya diri.

LANDASAN TEORI

Routing adalah proses pengiriman informasi/data dari komputer pengirim ke komputer penerima yang berada pada jaringan (network addres) lainnya (berbeda) melalui internet working. Untuk dapat mengirimkan informasi atau paket data tersebut dibutuhkan peralatan yang bernama Router.

Router dapat mengetahui dan belajar sendiri mengenai route (jalan) jaringan lainnya (Router tetangganya) atau dimasukkan secara manual oleh administrator jaringan. Router dapat membuat tabel routing untuk meneruskan data ke jaringan lainnya.

Agar Router dapat mengirikan data/informasi tersebut, minimal Router harus mengetahui hal-hal sebagai berikut :

  1. Alamat (IP Addres) komputer Penerima
  2. Router lainnya yang terhubung ke jaringan
  3. Route atau lintasan yang bisa dilewati.
  4. Route terbaik ke setiap jaringan
  5. Informasi routing
KONFIGURASI 4 BUAH ROUTER DALAM JARINGANGambar 8.1. Sistem Jaringan komputer menggunakan 4 Router

Adapun tipe-tipe Routing dalam jaringan komputer adalah sebagai berikut :

  1. Static Routing, administrator secara manual membuat tabel routing.
  2. Default Routing, Router mengirimkan paket ke jaringan yang tidak ada di dalam tabel routing ke Router selanjutnya. Hal ini terjadi jika Router hanya mempunyai satu port keluaran.
  3. Dynamic Routing, terjadi proses pembelajaran oleh Router dengan melakukan pembaruan (update) tabel routing jika terjadi perubahan. Pembelajaran dilakukan dengan komunikasi antar router-router dengan protokol-protokol sebagai berikut :
    • RIP (Routing Information Protocol)
    • IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
    • EIGRP (Enhanced IGRP)
    • OSPF (Open Shortest Path First)

Kelebihan dari metode Static Routing yaitu : tidak membebani CPU, tidak diperlukan komunikasi antar Router serta aman karena hanya administrator jaringan yang dapat mengkonfigurasi Router tersebut. Sedangkan kekurangannya adalah Admin harus menguasai jaringan secara keseluruhan dan jika terjadi perubahan atau tambahan jaringan, admin harus menambahkan konfigurasi pada semua Router.

Pada jaringan yang besar hal ini akan sangat menyita waktu dan tenaga. Hal ini tidak terjadi jika menggunakan metoda RIP Routing, karena Router dapat melakukan update tabel Routing secara otomatis jika terjadi perubahan atau penambahan peralatan pada jaringan komputer.

PERALATAN DAN BAHAN :

KONFIGURASI 4 BUAH ROUTER DALAM JARINGAN

GAMBAR PERCOBAAN

  1. Jalankan software Cisco Paket Tracer pada komputer anda, kemudian buatlah instalasi jaringan komputer seperti pada gambar 8.2 berikut ini.
    KONFIGURASI 4 BUAH ROUTER DALAM JARINGANGambar 8.2. Instalasi dan Konfigurasi jaringan dengan 4 Router
  2. Tentukan IP Address, Subnet Mask, Default Gateway pada masing-masing PC dan IP Addres pada Port-Port yg digunakan pada Router berdasarkan Tabel 8.1 berikut ini.

    Tabel 8.1. IP Address Kelompok Pratikum

    KONFIGURASI 4 BUAH ROUTER DALAM JARINGAN
  3. Lakukan konfigurasi pada Router A, B, C dan D dengan metode Static Routing, kemudian lakukan uji koneksi pada semua PC menggunakan Ping Utility atau PDU serta amati hasilnya.
    Router 0 :

    KONFIGURASI 4 BUAH ROUTER DALAM JARINGAN

    Router 1 :

    KONFIGURASI 4 BUAH ROUTER DALAM JARINGAN

    Router 2 :

    KONFIGURASI 4 BUAH ROUTER DALAM JARINGAN

    Router 3 :

    KONFIGURASI 4 BUAH ROUTER DALAM JARINGAN
  4. Ulangi langkah pengujian tersebut dengan memutuskan salah satu koneksi antar Router serta amati hasilnya.
    KONFIGURASI 4 BUAH ROUTER DALAM JARINGAN
  5. Jika pengujian telah berhasil, simpan file tersebut sesuai dengan nama kelompok masing-masing (misal : EK3xKx_3RouterStatic).
  6. Pada file yang telah Anda simpan tersebut hapus data (remove) konfigurasi static router pada semua router kemudian lakukan save as dengan nama: EK3xKx_3RouterRIP.
  7. Lakukan konfigurasi pada router A, B, C dan D dengan metode RIP Routing, kemudian lakukan uji koneksi pada semua PC menggunakan Ping Utility atau PDU serta amati hasilnya. Router 0=1=2=3
  8. Ulangi langkah kerja pada nomer 4 dan nomer 5 serta amati hasilnya. (gambar sama dengan langkah d)
  9. Simpan semua data-data konfigurasi dan hasil pengujian yang telah Anda lakukan menggunakan Snipping Tool, Print Screen atau software Capture lainnya.
  10. Buatlah analisa dan kesimpulan dari percobaan ini.

HASIL PERCOBAAN

Pada percobaan kali ini konfigurasi awalnya sebagai berikut :

Kemudian saat salah satu koneksi putus maka konfigurasinya sebagai berikut :

Setelah memastikan tiap PC pada tiap hub memiliki koneksi, maka kita dapat langsung melakukan test koneksi antar PC dengan cara mengirim pesan (Add Simple PDU (P)) pada software Cisco Packet Tracer. Jika konfigurasi dan pengisian routing static dan RIP untuk tiap-tiap router sudah benar maka pada tampilan bagian bawah software Cisco Packet Tracer akan “Successful” dan apabila konfigurasi dan pengisian routing static dan RIP untuk tiap-tiap router masih salah maka pada tampilan bagian bawah software Cisco Packet Tracer akan “Failed”.

ANALISA

Setting IP dan gateway pada tiap jaringan. Alamat IP pada masing-masing router tidak boleh sama dengan alamat IP pada jaringan, karena apabila sama maka konfigurasi tidak bisa berjalan (failed). Antar jaringan harus dalam network yang berbeda. Pada jaringan 1 menggunakan IP 192.168.10.X, jaringan 2 menggunakan IP 192.168.20.X, pada jaringan 3 menggunakan IP 192.168.30.X, dan pada jaringan 4 menggunakan IP 192.168.40.X Subnet mask yang Anda gunakan yaitu 255.255.255.0. Ini artinya bahwa dalam satu jaringan itu tidak ada pembagian jaringan.

KESIMPULAN

Dari percobaan Konfigurasi 4 Router yang telah Anda laksanakan, kesimpulannya adalah bahwa Packet Tracer dapat Anda gunakan untuk mensimulasikan jaringan komputer dengan routing static dan dinamis (RIP). Routing adalah adalah metode pengambilan jalur koneksi antar router secara otomatis oleh suatu jaringan. Jika router tidak Anda konfigurasikan terlebih dahulu, maka router tidak akan bisa Anda gunakan dan konfigurasi router tidak bisa Anda jalankan. Dengan routing static dan dinamis (RIP), memerlukan ketelitian operator dalam menentukan manual routing antar jaringan. Namun dengan hal tersebut, segala kesalahan koneksi akan lebih cepat terdeteksi.

Add a Comment

Follow by Email
Pinterest
fb-share-icon
LinkedIn
Share
WhatsApp